BRIN: Pendidikan di IKN Mesti Prioritaskan Penduduk Lokal – Pindahnya Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Nusantara di Kalimantan Timur bukan hanya sebuah proyek infrastruktur yang monumental, tetapi juga menjadi tantangan besar dalam hal pendidikan, terutama bagi penduduk lokal. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengemukakan pentingnya memperhatikan kebutuhan pendidikan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar IKN. Prioritas ini bertujuan untuk memastikan bahwa penduduk lokal tidak hanya menjadi penonton dalam pembangunan yang terjadi, tetapi juga menjadi bagian integral dari kemajuan yang diperoleh. Dalam artikel ini, kita akan membahas empat aspek penting mengenai bagaimana pendidikan di IKN sebaiknya mendahulukan kepentingan penduduk lokal.

1. Konteks Sosial dan Budaya Penduduk Lokal

Pendidikan yang baik tidak hanya berbasis pada kurikulum akademik, tetapi juga harus memperhatikan konteks sosial dan budaya penduduk lokal. IKN dibangun di atas tanah yang kaya akan budaya dan tradisi suku-suku asli Kalimantan. Oleh karena itu, pendidikan yang diberikan harus sensitif dan relevan dengan nilai-nilai lokal. Integrasi budaya lokal dalam kurikulum pendidikan dapat membantu mendukung identitas dan kebanggaan penduduk lokal. Misalnya, memasukkan pelajaran tentang sejarah dan kebudayaan Kalimantan dalam program sekolah dapat memberikan penghargaan kepada generasi muda terhadap warisan mereka.

Selain itu, pendidikan yang menghargai keberagaman budaya dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan harmonis. Dengan memahami dan menghormati perbedaan, siswa akan lebih siap untuk berinteraksi dengan masyarakat yang lebih luas, termasuk pendatang dari berbagai daerah di Indonesia. Hal ini juga penting untuk mencegah terjadinya konflik sosial yang mungkin muncul akibat ketidakpahaman antara penduduk lokal dan pendatang.

Oleh karena itu, BRIN harus bekerja sama dengan lembaga pendidikan lokal untuk merancang kurikulum yang mencakup elemen-elemen budaya lokal, termasuk seni, bahasa, dan tradisi. Selain itu, tenaga pengajar yang berasal dari atau memiliki pemahaman mendalam tentang budaya lokal juga perlu diprioritaskan. Dengan demikian, pendidikan di IKN tidak hanya akan mencetak generasi yang cerdas secara akademis, tetapi juga kaya akan nilai-nilai sosial dan budaya.

2. Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan

Aksesibilitas pendidikan merupakan faktor kunci dalam menciptakan kesetaraan kesempatan bagi penduduk lokal. Di IKN, pembangunan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai harus menjadi prioritas utama. BRIN perlu berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan berbagai stakeholder untuk memastikan bahwa sekolah-sekolah dibangun di lokasi yang mudah diakses oleh penduduk lokal. Hal ini termasuk pembangunan jalan, transportasi publik, dan fasilitas lainnya yang mendukung mobilitas siswa.

Namun, aksesibilitas saja tidak cukup. Kualitas pendidikan juga harus ditingkatkan. BRIN perlu memastikan bahwa kurikulum yang diterapkan di IKN memenuhi standar nasional dan internasional. Pelatihan bagi guru dan tenaga pendidik juga sangat penting agar mereka dapat memberikan pendidikan yang berkualitas. Selain itu, program beasiswa bagi siswa dari keluarga kurang mampu perlu diperkenalkan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak, terlepas dari latar belakang ekonomi.

Implementasi teknologi dalam pendidikan juga dapat menjadi solusi untuk meningkatkan mutu pendidikan di IKN. Dengan memanfaatkan platform pembelajaran online, siswa dapat mengakses sumber belajar yang lebih luas. Ini juga membantu dalam memperkenalkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik. BRIN harus memfasilitasi akses teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di sekolah-sekolah, sehingga siswa dapat belajar dan berinovasi.

3. Pelatihan Keterampilan dan Pengembangan Karir

Pendidikan di IKN juga harus berorientasi pada pengembangan keterampilan dan karir, terutama bagi penduduk lokal. Mengingat IKN merupakan pusat pemerintahan dan bisnis baru, penting bagi masyarakat lokal untuk dilengkapi dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja. Oleh karena itu, BRIN perlu bekerja sama dengan lembaga pendidikan dan industri untuk merancang program pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan lapangan.

Program pelatihan keterampilan tidak hanya akan membantu penduduk lokal dalam memperoleh pekerjaan, tetapi juga dapat mendorong kewirausahaan. Dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam bisnis, masyarakat lokal bisa menjadi agen perubahan yang berkontribusi dalam pembangunan IKN. Misalnya, program pelatihan dalam bidang teknologi informasi, perhotelan, atau pertanian modern dapat menjadi pilihan yang baik.

BRIN juga perlu mendukung pengembangan inkubator bisnis untuk membantu penduduk lokal yang ingin memulai usaha. Melalui dukungan ini, masyarakat tidak hanya akan mendapatkan pengetahuan tentang cara menjalankan bisnis, tetapi juga akses ke modal dan jaringan yang diperlukan untuk mengembangkan usaha mereka. Dengan demikian, pendidikan tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pada praktik yang dapat langsung diterapkan di kehidupan sehari-hari.

4. Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Pendidikan

Keterlibatan masyarakat lokal dalam proses pendidikan sangatlah penting. BRIN harus menciptakan mekanisme yang memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait pendidikan di IKN. Misalnya, pembentukan komite pendidikan yang terdiri dari perwakilan penduduk lokal, guru, dan pejabat pendidikan dapat menjadi langkah yang baik untuk memastikan bahwa suara masyarakat didengar dalam perencanaan pendidikan.

Keterlibatan masyarakat juga dapat meningkatkan dukungan terhadap program pendidikan yang dilaksanakan. Ketika masyarakat merasa memiliki andil dalam proses pendidikan, mereka akan lebih termotivasi untuk mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan. Hal ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan mempromosikan kolaborasi antara sekolah dan masyarakat.

Pendidikan yang melibatkan masyarakat lokal juga dapat memperkuat rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap pendidikan anak-anak mereka. Dengan membangun kemitraan yang kuat antara sekolah, orang tua, dan masyarakat, proses pendidikan dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak positif bagi perkembangan generasi muda di IKN.

 

Baca juga Artikel ; Peringatkan Eskalasi Berbahaya di Majdal Shams